
Semakin maraknya daging gelonggong
dan ayam tiren dipasaran, hal ini membuat para konsumen takut untuk membeli
daging yang terbebas dari penyakit dan sehat dikonsumsi. Namun hal ini tidak
perlu ditakuti, perlu diketahui selain sapi, kambing, domba, dan ayam. Kelinci
merupakan salah satu komoditi peternakan yang potensial sebagai penyedia
daging, dimana dalam satu siklus reproduksi seekor kelinci dapat memberikan 8 –
10 ekor anak dan pada umur 8 minggu, bobot badannya dapat mencapai 2 kg atau
lebih. Secara teoritis, seekor induk kelinci dengan berat 3 – 4 kg dapat
menghasilkan 80 kg karkas per tahun.
Daging kelinci jika dibandingkan
dengan daging ayam, sapi, domba, dan babi, daging kelinci mengandung lemak dan
kolesterol jauh lebih rendah, tetapi proteinnya lebih tinggi, Kandungan lemak
kelinci sebesar 8 %, sedangkan daging ayam, daging sapi, daging domba dan
daging babi masing-masing 12 %, 24 %, 14 % dan 21 %. Kadar kolesterol daging
kelinci sekitar 164 mg/100 gram, sedangkan daging ayam, domba, sapi, kambing
dan babi berkisar 220 – 250 mg/100 g daging. Kandungan protein daging kelinci
mencapai 21 %, sementara ternak lainnya hanya 17 – 20 %.
Daging kelinci berserat halus,
rasanya lezat. Kandungan airnya sedikit lebih tinggi (67,9 %) dibandingkan
daging ayam (67,6 %), sapi (55,0%), atau domba (55,8%). Warna daging kelinci
putih seperti daging ayam, hanya sedikit mengandung tulang dan lemak. Kalau
daging ruminansia (sapi, kambing dan domba) banyak mengandung kolesterol. Sebaliknya
daging kelinci termasuk rendah kolesterol. Selain tiu daging kelinci empuk dan
mudah dicerna, terutama yang berasal dari kelinci muda. Daging kelinci sangat
baik dikonsumsi anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, terlebih yang lemah
perut. Daging kelinci segar tahan 4 – 6 bulan disimpan dalam freezer, sementara
daging yang telah dimasak akan tahan selama dua bulan. Penyimpanan dalam kulkas
sebaiknya jangan lebih dari 16 jam.Untuk lebih jelasnya berikut tabel kadar
kolesterol daging kelinci dan tabel kandungan gizinya jika dibandingkan dengan
daging ternak lainnya.
Tabel Kadar
Kolesterol Daging Kelinci Dan Jenis Ternak Lainnya
Jenis Daging
|
Kadar Kolesterol (Asam Lemak)
|
|
Jenuh (%)
|
Tak Jenuh (%)
|
|
Kelinci
|
39
|
61
|
Ayam
|
34
|
66
|
Itik
|
30
|
70
|
Kambing
|
61
|
39
|
Domba
|
59
|
41
|
Sapi
|
50
|
50
|
Tabel Kadar Gizi
Daging Kelinci dibandingkan dengan Ternak Lainnya
Jenis Daging
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Kadar Air (%)
|
Kadar Kalori (%)
|
Kelinci
|
20,8
|
10,2
|
67,9
|
7,3
|
Ayam
|
20,0
|
11,0
|
67,6
|
7,5
|
Anak sapi
|
18,8
|
14,0
|
66,0
|
8,4
|
Kalkun
|
20,1
|
28,0
|
58,3
|
10,9
|
Sapi
|
16,3
|
22,0
|
55,0
|
13,3
|
Domba
|
15,7
|
27,7
|
55,8
|
13,1
|
Babi
|
11,9
|
40,0
|
42,0
|
18,9
|
Dari tabel diatas dapat kita lihat daging kelinci mempunyai
keunggulan dari kandungan protein yang lebih tinggi dari daging ternak lainnya,
dan mempunyai kandungan kolesterol yang rendah bila dibandingkan kandungan
kolesterol daging ayam, itik, kambing, domba dan sapi. Daging dengan kandungan
kolesterol yang rendah dan sampai sekarang masih terbebas penyakit, sehingga
daging kelinci ini dapat dijadikan suatu alternatif sebagai pengganti daging
sapi, domba dan ternak lainnya yang sekarang sudah tercemar antraks dan
penyakit lainnya yang membahayakan bagi kesehatan bagi para pengkonsumsi.
Selain kandungan daging yang baik
untuk dikonsumsi dan menyehatkan, daging kelinci juga bisa di buat olahan
makanan seperti sate. Selain sate daging kelinci juga bisa di olah menjadi
produk inovasi baru seperti abon, bakso, burger, dendeng, gule, kornet,nugget,
sosis dan produk olahan lainnya yang berbahan dasar daging kelinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar